Kamis, 29 Maret 2012

Kenapa Perlu PAUD ?


HAI ketemu lagi nih ! :D siapa diantara temen-temen yang suka anak kecil, hayoo? Nah, disini kita akan membahas tentang pendidikan anak-anak balita.
Pendidikan pra sekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang diberikan pada balita sebelum masuk TK atau SD. PAUD bertujuan untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik maupun rohani, serta membentuk karakter anak agar mampu mengatur perasaan emosi serta punya jiwa sosial yang tinggi. Sehingga, saat mereka masuk SD, mereka bisa melakukan problem solving secara mandiri.
Fakta penting yang tidak boleh teman-teman lewatkan adalah usia enam tahun pertama merupakan masa emas otak enak yang berkembang pesat hingga 80%. Namun, mereka belum mampu membedakan informasi yang baik atau buruk. Sehingga disinilah peran PAUD untuk membimbing adik-adik kita dengan cara-cara yang menyenangkan seperti permainan edukatif sehingga mereka tidak merasa terbebani dan tetap bisa merasakan masa kanak-kanak yang menggembirakan.

Sekian dari Winda ! Terima kasih :D
Sumber : anakanak.net

Minggu, 18 Maret 2012

Siapa tuh Howard Gardner ?

nih dia si oom (*.*)
1. Winda Lydia Sari (11-067)
2. Ahmad Khalid (11-079)
3. Nurul Fadhillah (11- 107)

Ketemu lagi nih :D kali ini kita akan membahas salah satu tokoh yang membahas tentang Inteligensi, yaitu Howard Gardner ! \(^_^)/ belum kenal? Howard Gardner adalah seorang profesor kognisi dan edukasi di Universitas Harvard. Dia telah menyumbangkan teori tentang MULTIPLE INTELLIGENCE yang tepatnya ada 9 kecerdasan yang dimiliki manusia.

Pertama : KECERDASAN LINGUISTIK

inteligensi pengolahan kata, seperti temen-temen yang mampu menjadi pengajar, jurnalis, ataupun mc.

Kedua : KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS
kemampuan pengolahan angka dan nalar, seperti temen-temen yang jago fisika, matematika, dan ahli pesawat.

Ketiga : KECERDASAN RUANG
kemampuan menangkap dunia ruang visual : arsitek, pemburu (bukan pemburu cinta :p)

Keempat : KECERDASAN KINESTETIK TUBUH
kemampuan menggerakkan tubuh, seperti : petinju, aktor, dan Chalie Chaplin

Kelima : KECERDASAN MUSIKAL

kemampuan dalam bermusik, seperti : bang Saiful pelatih angklung (*.*), bang Tengku pemain biola.

Keenam : KECERDASAN INTERPERSONAL
kemampun untuk bersosialisasi dengan orang lain, seperti : komunikator atau fasilitator.

Ketujuh : KECERDASAN INTRAPERSONAL
kemampuan memahami diri sendiri, seperti : pendeta, ustad, dan orang-orang yang mengenali dan bekerja sama dengan dirinya dengan baik.

Kedelapan : KECERDASAN NATURALIS
kemampuan memahami alam, seperti oom Charles Darwin.

Kesembilan : KECERDASAN EKSISTENSIAL
kemampuan memahami eksistensi manusia, seperti para ahli filsafat.

Nah, jadi temen-temen yang kurang pintar di bidang akademis, bukan berarti bodoh, tapi harus terus digali dimana sih letak kecerdasan temen-temen yang sebenarnya, oke ? Selamat mencari ! :D


sumber : http://www.charitas-jkt.sch.id/tk/berita_news/print.php?id=1214455430&archive=
Suparno, Paul.2007.Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.Yogyakarta:Kanisius

Jumat, 09 Maret 2012

Email dan Blog untuk Psikologi Pendidikan



Penerapan system e-learning yang berfokus pada pembuatan blog oleh setiap mahasiswa, dimana pengumpulan dan penilaian tugas dilakukan seluruhnya di dalamnya, dalam pandangan kami memberikan dampak positif bagi perkembangan mahasiswa itu sendiri diantaranya adalah untuk membuka wawasan, mendapatkan pengalaman baru, bersosialisasi dengan dunia luar seperti dalam teori John Dewey, menghemat waktu dan biaya, mengembangkan kreativitas, berfikir setingkat lebih tinggi untuk menyelasaikan tantangan seperti dalam teori William James, dan mendorong kita untuk terbuka pada perkembangan zaman yang sudah sangat pesat dalam perkembangan teknologi.

Adapun menurut kami kendala yang harus dihadapi seperti kerumitan dalam penggunaannya bagi beberapa orang yang belum terlalu familiar dengan blog, sehingga ia akan mengalami kesulitan dalam pengaplikasiannya dan disibukkan dengan pengelolaan blog, belum lagi apabila keterbatasan akses internet yang dimilikinya.

Walaupun begitu, apapun resikonya, kita sebagai mahasiswa harus terus mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya karena di kota Medan sendiri, sudah banyak lembaga pendidikan yang mulai menerapkan system pendidikan berbasis teknologi. Jadi, tidak ada kata repot atau malas untuk menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran.

Semangat ! :)


Siswa Tidak Mengerti, Salah Siapa Dong ?

Kali ini saya akan membahas tentang masalah keefektifan cara pengajaran di kelas. Nah, kita semua pasti pernah mengalami saat-saat dimana kita tidak dapat memahami apa yang diterangkan oleh si pengajar. Lalu akan muncul pertanyaan dalam benak kita, 

"Apa sih yang diterangin sama Bapak/Ibu Dosen ini? Kok aku gak bisa nangkap ya?" 

Menurut buku Psikologi Pendidikan edisi kedua karangan John W. Santrock, seorang pengajar harus menguasi beragam hal dan metode yang bersifat fleksibel karena setiap siswa berbeda-beda agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh  setiap siswa. Maka pengajar akan lebih baik jika memiliki hal-hal dibawah ini.

1. PENGETAHUAN DAN PROFESIONALITAS
Seorang pengajar diharuskan untuk menguasai materi dengan baik. Coba temen-temen bayangkan bagaimana jika pengajar berdiri di depan kelas dan menjelaskan materi yang bahkan ia sendiri kurang mengerti (nah loh?). Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, siswa menjadi bingung atau siswa tersesat oleh penjelasan si pengajar.
Dewasa ini berkembang metode pengajaran konstruktivisme dimana siswa akan saling bekerja sama untuk mengetahui dan memahami pelajaran. Metode ini telah meninggalkan metode lama yang bersistem siswa duduk diam mendengarkan si pengajar -- menurut saya, hal ini berpotensi besar membuat siswa mengantuk. Keahlian me-manage kelas, komunikasi, dan memotivasi siswa juga berperan besar dalam pengajaran.

2. KOMITMEN DAN MOTIVASI
Tidaklah mudah menjadi pengajar yang efektif dan diterima oleh setiap siswa. Terkadang pengajar akan merasa jemu, sehingga diperlukan komitmen yang kuat agar hal tersebut tidak muncul dan menganggu kondisi pengajaran di kelas. Seorang pengajar tidak hanya harus memotivasi anak didiknya, tetapi juga harus memotivasi dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik lagi.

Nah, jadi menurut persperktif saya sebagai seorang anak didik, siswa yang tidak mengerti, mengantuk, berisik, dan lainnya sebagian besar disebabkan oleh faktor pengajar yang kurang efektif. Tetapi terkadang faktor eksternal dari siswa juga turut mempengaruhi performanya di dalam kelas. Oleh sebab itu, siswa dan pengajar harus saling bekerja sama agar tercipta suasana kelas yang nyaman dan aman sehingga kita dapat mengerti penjelasan dari Beliau.

Semoga bermanfaat! :D

Sabtu, 03 Maret 2012

I just begin..

HAI ! Namaku Winda Lydia Sari. Ya mungkin semua udah pada tau kan ada tulisannya tuh ._. Saya duduk di semester dua Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Blog ini pun Saya buat untuk kepentingan perkuliahan. Semoga tidak hanya memberikan manfaat bagi saya saja, tapi bisa bermanfaat buat temen-temen semua. Hehe..

Sekian. Kita tunggu post selanjutnya yaaa. Daaaah :D