Minggu, 31 Maret 2013

Paedagogi dan Paradigma Belajar

Setiap strategi guru didasari pada paradigma yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Hal yang penting dipahami saat ini, bahwa strategi tumbuh dari paradigma yang berbeda. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa pembelajaran yang lebih akan terjadi ketika guru mulai mendapatkan pemahaman yang prima mengenai bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan menjadi lebih efektif apabila ia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi mengajar, memperluas pembendaharaan strategi dan ahli dalam menggunakan strategi itu. Lima strategi mengajar antara lain :
1. Pelatihan dan pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan keterampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan.

2. Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses dan diingat.

3. Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan.

4. Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok.

5. Pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi kerja, studi wisata, atau kegiatan di luar ruangan.

Kelima strategi di atas menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran. Kelimanya dapat digunakan dengan materi pembelajaran dalam pengaturan apapun di setiap kelompok usia siswa, bahkan untuk mahasiswa. Lima strategi, bersama dengan tiga perspektif (materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran,dan siswa) menyediakan informasi dasar profesional pada setiap guru agar menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugasnya. Selebihnya tentu mengandalkan pelatihan, kesabaran, dan kerja keras.


Sumber : Darwin, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar